0218452261 cs@anindyatrans.com Jalan Edi II Nomor 22, Guntur Setiabudi Jakarta Selatan

9 Alasan Mengapa Belajar Bahasa Jepang Lebih Mudah Daripada Yang Anda Kira

Penerjemah Tersumpah Resmi di Jakarta Selatan  > bahasa Jerman, Belanda, Inggris, Italia, Jasa Penerjemah Tersumpah, Jepang, Korea, Malaysia, Mandarin, Perancis, Portugis, Rusia, Spanyol >  9 Alasan Mengapa Belajar Bahasa Jepang Lebih Mudah Daripada Yang Anda Kira
0 Comments

Orang-orang yang ingin belajar bahasa Jepang seringkali mendengar pendapat negatif tentang tingkat kesulitan bahasa Jepang. Artikel ini adalah bagi mereka yang harus menghadapi kesalahpahaman tersebut dan sebagai akibatnya sekarang ragu-ragu ketika berusaha mempelajari bahasa tersebut. Terdapat 9 alasan bagus mengapa bahasa Jepang lebih mudah daripada yang dipikirkan oleh kebanyakan orang.

  1. Bahasa Jepang memiliki banyak serapan dari bahasa Inggris

Jika bahasa asli Anda adalah bahasa Inggris, Anda akan menjumpai lebih banyak korelasi dalam bahasa Jepang daripada yang Anda duga. Bahasa Jepang mempunyai sekelompok besar kosakata yang dipinjam dari bahasa Inggris. Kata-kata ini disebut sebagai gairaigo (外来語). Kata-kata tersebut dengan jelas memberikan penutur asli bahasa Inggris awal yang baik dalam mempelajari bahasa tersebut, dengan membantu mereka untuk memahami dan berkomunikasi bahkan dengan tata bahasa paling kacau dan ketiadaan pengetahuan tentang huruf Kanji.

Berikut ini adalah contoh dari kosakata tersebut: “table” menjadi “teeburu” (テーブル), “Internet” menjadi “intaanetto” (インターネット), “romantic” berubah menjadi“romanchikku” (ロマンチック) dan “driveshaft” diterjemahkan menjadi “doraibushafuto” (ドライブシャフト). Cukup beragam, bukankah begitu?

Tentu saja, untuk berkomunikasi, Anda akan perlu menggunakan pelafalan bahasa Jepang untuk kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris, namun pola fonetiknya serupa. Cukup untuk mempelajari sebagian Katakana dan memperhatikan bagaimana bunyi dalam bahasa Inggris disampaikan kedalam bahasa Jepang. Anda akan memperhatikan, misalnya, bahwa gugus konsonan bahasa Inggris seperti “dr” dalam “drive” akan mendapat sebagian vokal tambahan di tengah-tengah. Setelah Anda mempelajari pola fonetik ini, Anda akan dapat dengan mudah menguasai bahasa Jepang.

  1. Anda tidak akan menemukan nomina gender dalam bahasa Jepang

Bandingkan dengan bahasa Perancis, Italia atau bahasa Roman lainnya. Terdapat dua atau tiga bentuk nomina – maskulin, feminin atau netral. Di Jepang, Anda tidak akan menemukannya. Dan hal ini tidak berakhir di situ saja. Verba bahasa Jepang tidak perlu selaras dengan subyek yang melakukan tindakan tersebut. Sederhananya Anda tidak menkonjugasikan verba untuk dicocokkan dengan subyeknya masing-masing.

Daripada belajar enam bentuk verba berbeda, Anda hanya akan memerlukan satu verba tunggal per kala. Menakjubkan, bukan? Tidaklah masalah siapa yang makan, Anda akan selalu menggunakan verba “taberu” (食べる). Tentunya terdapat kala verba berbeda dalam bahasa Jepang, belum lagi berbagai tingkat formalitas yang harus dipertimbangkan ketika berbicara, namun setidak-tidaknya pembelajar tidak perlu khawatir tentang mencocokkan verba dan kata ganti.

  1. Dalam konteks tertentu, Anda tidak perlu menyatakan subyek atau obyeknya

Ahli bahasa menganggap bahasa Jepang sebagai bahasa "penghilang kata ganti", yang pada dasarnya berarti bahwa penutur dapat menghilangkan kata ganti dan obyek kapanpun hal itu terlihat jelas baik bagi penutur itu sendiri maupun pendengarnya dari konteks tersebut. Jika seseorang bertanya kepada Anda apakah Anda sudah sarapan, Anda cukup berkata “tabeta” [食べた] (kala lampau dari “taberu”). Anda berdua akan tahu siapa yang menjadi subyek dari tindakan tersebut dan apa obyeknya, jadi semua yang Anda perlukan untuk komunikasi efektif adalah verba. Bagus bukan?

  1. Bahasa Jepang bukan bahasa tonal

Dan pembelajar asal Inggris seharusnya bersyukur karenanya! Tidak seperti bahasa Mandarin, Kanton, Vietnam atau Thailand, bahasa Jepang bukanlah bahasa tonal. Bahkan jika penutur bahasa Jepang dapat menciptakan makna yang berbeda-beda dengan menggunakan perbedaan tinggi-rendah (dalam linguistik disebut "aksen"), Anda tidak perlu belajar nada tertentu untuk setiap suku kata, sebagaimana halnya dalam bahasa Mandarin.  Dan dalam kasus dimana titinada memang mengubah makna, konteksnya akan selalu cukup untuk membantu komunikasi yang efisien.

  1. Suku kata bahasa Jepang dilafalkan dengan satu cara

Bahasa Jepang adalah bahasa silabik yang terdiri dari 45 suku kata dasar. Yah, memang jumlahnya lebih dari 26 huruf alfabet, namun jangan lupa bahwa masing-masing silabel bahasa Jepang dapat dilafalkan dengan satu cara. Hanya ada satu cara. Yang bukanlah sesuatu yang dapat kita katakan tentang bahasa Inggris, dimana alfabet yang hanya terdiri dari 26 huruf berisi lebih banyak bunyi yang mungkin. Kebanyakan huruf Inggris dapat dilafalkan dengan cara berbeda, tergantung dari kata dan letak huruf tersebut pada kata dimaksud. Hal ini berlaku terutama untuk vokal.

Bagaimana tentang bahasa Jepang? Pilih suku kata apapun, tidak masalah dimana suku kata tersebut digunakan, dan Anda akan melafalkannya dengan cara yang sama persis, setiap kali. Bunyi Jepang ‘e’ selalu dilafalkan sebagai “e pendek” (ĕ atau /ɛ/). Dan tidak masalah apakah suku kata tersebut berada di awal, tengah atau akhir kata.

  1. Penutur bahasa Inggris tidak akan kesulitan dengan pelafalan bahasa Jepang

Alangkah beruntungnya  pembelajar asal Inggris, mereka dapat menemukan padanan untuk sebagian besar bunyi bahasa Jepang dalam bahasa aslinya. Sayangnya, bagi penutur bahasa Jepang yang belajar bahasa Inggris, hal yang sama tidak berlaku sebaliknya. Salah satu sumber paling umum dari salah tafsir adalah perbedaan antara ‘l’ dan ‘r’, yang bagi penutur bahasa Jepang terhitung sebagai dua cara berbeda untuk melafalkan fonem tunggal.

Anda tidak akan menemukan masalah yang sama dalam bahasa Jepang, kecuali untuk 2 bunyi. Bunyi ‘r’ berbunyi di suatu tempat antara ‘r’ dan ‘d’ dan dilafalkan dengan membalikkan lidah (seperti ‘r’ digulung). Bunyi ‘tsu’ mungkin juga bermasalah – penutur bahasa Inggris tidak terbiasa untuk melafalkan bunyi semacam itu di awal suku kata.

  1. Bahasa Jepang mengurangi jumlah huruf Kana

Dengan menambahkan tanda yang disebut dakuten (“markah bersuara”), penutur bahasa Jepang dapat mengurangi dan memproses ulang tanda Kana dengan mengubah masing-masing dari bunyi “bersuara” dalam bahasa Jepang menjadi padanannya yang “bersuara”. Jika bukan karena markah kecil tersebut, pembelajar akan harus mempelajari lusinan lambang Kana tambahan.

  1. Anda dapat mempelajari Kana lebih cepat daripada apa yang Anda perkirakan

Ya, Kanji bukanlah aksara termudah yang ada, namun jika Anda menggunakan teknik ramah orang dewasa, Anda akan mampu menguasainya dalam hitungan bulan. Dengan sikap positif dan banyak motivasi, Anda tidak perlu waktu bertahun-tahun untuk mempelajari huruf Kanji. "Remembering the Kanji" karya James Heisig layak Anda pertimbangkan.

Bagaimana dengan sebagian kesalahpahaman tentang huruf Kanji? Pertama-tama, huruf Kanji bukanlah piktograf. Sebagian besar diantaranya merupakan huruf majemuk "piktofonetik" yang terdiri dari dua unsur – “penunjuk fonetik” yang menunjukkan pelafalan dan “penunjuk semantik” yang berkaitan dengan maknanya. Meskipun terdengar rumit, hal itu sebenarnya sangat ramah bagi pembelajar asing karena memungkinkan mereka untuk menebak-nebak tentang makna huruf baru dan pelafalannya.

  1. Dengan mengetahui huruf Kanji, Anda dapat menebak makna kata-kata yang tidak Anda ketahui

Setelah Anda mengetahui makna semua Kanji standar yang digunakan, Anda biasanya dapat menebak makna kata-kata majemuk. Jika Anda ingin mencapai tingkat kemahiran yang sama dalam bahasa Inggris, Anda perlu berpengetahuan luas tentang bahasa Yunani, Latin, Perancis dan sejumlah dialek Jermanik.

Jadi mengapa kita yakin bahwa bahasa Jepang itu sulit dan kurang jelas?

Hal itu lebih merupakan masalah budaya bukannya masalah kebahasaan. Anda dapat mengekspresikan apapun yang Anda suka dalam bahasa Jepang, namun norma sosial mengharuskan orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka secara tidak sempurna atau tidak langsung. Keterusterangan dalam komunikasi tidak diapresiasi dalam budaya Jepang dan perbedaan dalam gaya komunikasi ini mempengaruhi persepsi umum tentang bahasa Jepang

Dengan cukup kesabaran dan motivasi, bahasa Jepang dengan mudah berada dalam jangkauan Anda!

Anindyatrans adalah kantor jasa penerjemah tersumpah yang dapat menerjemahkan berbagai bahasa asing seperti bahasa Jerman, Belanda, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Italia, Portugis, Jepang, Korea, Mandarin, Malaysia, dll. Anda bisa menghubungi di nomor 081310304594 Anindyatrans Kantor Penerjemah Tersumpah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami
Arah Jalan
× Anindyatrans Whatsapp!